Virus
Posted by Fajar Riyanto on Juni 14, 2019 with No comments
A. Sejarah Penemuan Virus
1. Adolf Mayer, Saintis Jerman (1883)
Adolf
Mayer (Sumber: id.wikipedia.org)
Adolf
Mayer melakukan percobaan untuk mengetahui penyebab penyakit mosaik pada
tanaman tembakau. Ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit
mosaik ke tanaman tembakau yang sehat. ternyata penyakit mosaic dapat menular
ke daun-daun tanaman yang sehat.
Daun
tembakau yang sehat (Sumber: Manfaat.co.id)
Daun
tembakau yang terkena virus (Sumber: priliadwiutami.wordpress.com)
Namun,
setelah melakukan pengamatan lebih lanjut, Mayer tidak menemukan adanya mikroba
penyebab penyakit tersebut. Ia menduga bahwa penyakit mosaic disebabkan oleh
bakteri yang berukuran kecil yang tidak dapat dilihat oleh mikroskop cahaya.
(Sumber:
Dinus.ac.id)
2. Dmitri Ivanowsky, Ahli Biologi Rusia (1892)
Dmitri
Ivanowsky (Sumber: id.wikipedia.org)
Dmitri
Ivanowsky melakukan pengujian kembali hasil percobaan Adolf Mayer, Ia mencoba
melewatkan ekstrak daun tembakau yang sudah terkena penyakit mosaic melalui
suatu saringan porselen yang dirancang khusus untuk menyaring bakteri ternyata
ekstrak.
Sumber: sucsload.blogspot.com
Hasil
saringan tersebut masih dapat menyebabkan penyakit. Ia berkesimpulan: Pertama,
penyakit mosaic tersebut merupakan baketri pathogen yang berukuran kecil,
sehingga dapat melewati saringan. Kedua, bakteri tersebut mungkin
mengandung racun penyebab penyakit mosaik.
3. Martius Beijerinck, Ahli Mikrobiologi (1897)
Martius Beijerinck
(Sumber: id.wikipedia.org)
Martius
Beijerinick, melakukan pengamatan lanjutan kepada uji coba yang telah dilakukan
oleh dua ilmuan sebelumnya yaitu Adolf Mayer dan Dimitri Ivanwsky, yaitu menyemprotkan
hasil saringan dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit ke tanaman
tembakau yang sehat secara bertingkat. Hasil dari pengujian tersebut ternyata
masih tetap semua tanaman tembakau menjadi sakit. Ia berkesimpulan banwa penyakit
mosaic mungkin disebabkan oleh partikel yang sangat kecil dan sederhana
dibandingkan bakteri.
4. Wendell M. Stanley, Saintis Amerika Serikat (1935)
Wendell M.
Stanley (Sumber: id.wikipedia.org)
Wendell M.
Stanley pada tahun 1935 melakukan penelitian berhasil mengkristalkan partikel
penginfeksi tersebut yang kemudian dikenal dengan nama virus mosaic tembakau (tobacco mosaic virus atau TMV). Ia
dapat membuktikan virus sebagai makhluk peralihan antara makhluk hidup dengan cara
mengkristalkannya.
Hasil
kristalisasi (Sumber: jstor.org)
B. Ciri-Ciri Virus
Lalu apa saja ciri- ciri yang dimiliki oleh virus? Virus memiliki beberapa
ciri – ciri. Adapun ciri -ciri virus tersebut yaitu:
- Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid
atau selubung protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
- Ukuran virus sangat kecil. Ukuran virus yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1
nm sama dengan 10-9 m)
- Tubuh dari virus ini tidak berbentuk sel. Sehingga virus ini tidak memiliki
inti sel, membran plasma, dan sitoplasma.
- Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal
sebagai parasit intraseluler obligat.
- Virus merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme
merupakan suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang
dapat dikristalkan dan makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
- Virus memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat,
batang, bentuk T, dan silindris.
B. Ciri-Ciri Virus
Lalu apa saja ciri- ciri yang dimiliki oleh virus? Virus memiliki beberapa
ciri – ciri. Adapun ciri -ciri virus tersebut yaitu:
- Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
- Ukuran virus sangat kecil. Ukuran virus yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m)
- Tubuh dari virus ini tidak berbentuk sel. Sehingga virus ini tidak memiliki inti sel, membran plasma, dan sitoplasma.
- Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal sebagai parasit intraseluler obligat.
- Virus merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
- Virus memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T, dan silindris.
Bentuk macam-macam (Sumber: Tentorku.com)
Pelekatan Virus
Reseptor virus, 1. poliovirus reseptor (PVR), 2. CD4 (HIV), 3. carcinoembryonic antigen, 4. ICAM-1 (Rhinovirus), 5. VLA-1 integrin (echovirus), 6. LDL reseptor (rhinovirus),7. aminopeptidase N (coronavirus), 8. sialic acid (influenza), 9. cationic amino acid transporter (MLV), 10. sodium-dependent phosphate transporter
Poxviridae
C. Struktur Tubuh Virus
Setelah melihat dari ciri-ciri
yang dimiliki oleh virus. Melihat dari pengertian tadi menjelaskan bahwa virus tidak
termasuk kedalam sel. Lalu bagaimana struktur tubuh dari virus? Pada umumnya
struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan kapsid.
Selain itu, virus juga memiliki struktur tambahan.
Asam nukleat ini terdiri dari
DNA atau deoxyribo nucleid acid atau RNA atau ribonucleid acid. Adapun
penjelasan dari struktur tubuh yang dimiliki oleh virus dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Bentuk virus (Sumber: utakatikotak.com)
- Kapsid. Kapsid merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang menjadi lapisan pembungkus untuk DNA atau RNA pada virus. Kapsid ini dapat dijumpai pada bagian kepala virus.
- Kapsomer. Kapsomer merupakan bagian pada struktur tubuh virus yang mengandung sedikit protein dan akan saling bergabung untuk membentuk kapsid.
- Sel pembungkus. Sel pembungkus merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang melapisi DNA atau RNA. Sel pembungkus ini mengandung lipoprotein atau lipid dan protein yang merupakan membran plasma dan berasal dari sel inang virus.
- Selubung dan serabut ekor. Selubung dan serabut ekor merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang digunakan oleh virus untuk melekatkan tubuhnya ke sel inang.
D. Klasifikasi Virus
Setelah memahami tentang struktur tubuh virus.
Selanjutnya, bagaimana klasifikasi virus? Klasifikasi untuk jenis – jenis virus
didasarkan pada hal – hal tertentu, yaitu sebagai berikut ini.
1. Berdasarkan pada organisme yang diserang
Virus dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.
Pertama,
bakteriofage merupakan suatu virus yang menyerang pada sel bakteri. Contoh dari
bakteriofage yaitu virus T6, T4, dan T2.
Kedua,
virus hewan merupakan virus – virus yang menyerang pada sel hewan. Virus ini,
seperti Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies pada anjing dan kera, Rous
Sarcoma Virus atau RSV yang dapat menyebabkan kanker pada ayam, dan Polloma
yang dapat menyebabkan tumor.
Ketiga,
virus tumbuhan merupakan virus yang menyerang pada sel tumbuhan. Virus tumbuhan
ini seperti virus tungro yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi,
Citrus Vein Phloem Degeneration atau CVPD yang dapat menyebabkan penyakit pada
jeruk, dan Tobacco Mozaic Virus atau TMV yang dapat menyebabkan mozaik atau
bercak kuning pada tanaman tembakau.
2. Berdasarkan susunan asam nukleat
Pengelompokan virus tersebut dapat dibedakan sebagai
berikut.
Pertama,
virus dengan DNA pita tunggal atau ssDNA, contoh Parvovirus di mana harus
melakukan infeksi bersama dengan Adenovirus agar dapat tumbuh.
Kedua,
virus dengan DNA pita ganda atau dsDNA, contohnya yaitu Adenovirus yang dapat
menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Ketiga,
virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif, di mana virus ini ssRNA
berperan sebagai mRNA yang pembawa pesan kode gen RNA. Contoh virus dengan RNA
pita tunggal atau ssRNA positif yaitu Picorna yaitu virus yang dapat
menyebabkan penyakit polio.
E.Replikasi virus
Replikasi virus
terdiri atas beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus, penetrasi,
pelepasan mantel, replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan, pematangan, dan
pelepasan.
Pelekatan Virus
Reseptor virus, 1. poliovirus reseptor (PVR), 2. CD4 (HIV), 3. carcinoembryonic antigen, 4. ICAM-1 (Rhinovirus), 5. VLA-1 integrin (echovirus), 6. LDL reseptor (rhinovirus),7. aminopeptidase N (coronavirus), 8. sialic acid (influenza), 9. cationic amino acid transporter (MLV), 10. sodium-dependent phosphate transporter
Pelekatan virus
merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan molekulreseptor pada permukaan
sel inang. Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara molekul reseptor
seluler dengan antireseptor pada virus. Beberapa jenis virus
memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor.Molekul reseptor yang target pada
permukaan sel dapat berbentuk protein (biasanya
glikoprotein) atau residu karbohidrat yang terdapat
padaglikoprotein atau glikolipid. Beberapa virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari satu reseptor
sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel.
Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda :
· molekul immunoglobulin-like superfamily
· reseptor terkait membran
· saluran dan transporter transmembran
Beberapa contoh virus beserta reseptor
yang dimiliki :
·
Human Rhinovirus (HRV)
Human Rhinovirus
memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1). Molekul
tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk
mengikatkan sel kepada substratnya.Struktur ICAM-1 mirip
dengan molekulimunoglobulin dengan domain C dan V sehingga digolongkan
sebagai protein supefamily immunoglobulin.Struktur ICAM-1
memiliki lima Ig-like domain untuk berikatan dengan Lfa-1(Leukocite function antigen-1), Mac-1 (Macrofage antigen-1), Rhinovirus (HRV), fibrinogen, dan PFIE (malaria infected erythocytes).
10 serotipe dari HRV menggunakan ICAM-1
sebagai reseptor, sepuluh serotipe lainnya menggunakan protein yang
beruhubungan dengan LDL reseptor.
·
Poliovirusmempunyai reseptor virus
berupa protein membran integral yang juga
anggota dari molekul superfamily immunoglobulin. Reseptor ini
memiliki tigadomain yaitu satu berupa variabel dan dua
konstan.
·
Virus influenza
Asam Sialat
Virus ini mempunyai
dua tipe spikeglikoprotein pada permukaan
partikel virus yaituhemagglutinin (HA) dan neuraminidase. HA akan berikatan
dengan reseptor virus influenza yang berupa asam sialat (N-asetil neuraminic
acid).
virus ini berikatan dengan muatan
negatif dari moieties asam sialat yang ada pada rantai oligosakarida yang secara
kovalen berikatan dengan glikoprotein pada permukaan sel.
adanya asam sialat pada hampir semua
jenis sel menyebabkan virus influenza bisa berikatan
dengan banyak tipe sel.
Penetrasi
Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat
singkat setelah pelekatan virus pada reseptor dimembran sel. Proses ini
memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat:
·
Translokasi partikel
virus
Translokasi virus
`Proses translokasi
relatif jarang terjadi diantara virus dan mekanisme belom sepenuhnya dipahami
benar, kemungkinan diperantarai oleh protein di dalam virus
kapsid dan reseptor membran spesifik.
·
Endositosis virus ke dalam vakuola
intraseluler
Endositosis
proses endositosis merupakan
mekanisme yang sangat umum sebagai jalan masuk virus ke dalam sel. Tidak diperlukan
protein virus spesifik selain yang telah digunakan untuk pengikatan reseptor.
·
fusi dari envelope dengan membran sel
(untuk virus yang berenvelope)
Fusi
Proses fusi virus
berenvelop dengan membran sel baik secara langsung maupun dengan permukaan sel
maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma. Diperlukan adanyaprotein fusi spesifik dalam envelop virus,
misalnya : HA influenza dan glikoprotein transmembran (TM) Rhinovirus.
Pelepasan Mantel
Mekanisme Pelepasan Mantel
Tahap ini terjadi setelah proses
penetrasi dimana kapsid virus baik seluruhnya maupun sebagian dipindahkan ke
dalam sitoplasma sel inang. Pada tahap ini genom virus terekspos dalam bentuk
kompleks nukleoprotein. Dalam beberapa kasus, tahap ini berlangsung cukup
sederhana dan terjadi selama fusipada membran virus
dengan membran plasma. untuk virus lainnya,
tahap ini merupakan proses multistep yang melibatkan jalur endositosis dan
membran nukleus.
Replikasi Genom dan Ekspresi Gen
7 Klasifikasi Baltimore.
Strategi replikasi
dari beberapa virus tergantung pada material genetik alami dari virus tersebut.
Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti pengelompokan [[David
Baltimore]. Proses ekspresi gen akan menentukan semua proses infeksi virus
(akut, kronis, persisten, atau laten).
Kelas I : DNA Utas Ganda
Kelompok ini dibagi menjadi dua
kelompok :
1. Replikasi terjadi di inti dan relatif tergantung kepada faktor-faktor
seluler (Adenoviridae, Polyomaviridae,Herpesviridae).
2. Replikasi terjadi di sitoplasma (Poxviridae). virus ini melibatkan
semua faktor-faktor yang penting untuk transkripsi dan replikasi dari genomnya,
dan kebanyakan tidak tergantung pada perangkat replikasi dari inangnya.
· Kelas II : DNA Utas Tunggal
Replikasi terjadi di dalam nukleus,
melibatkan bentuk utas ganda intermediate sebagai cetakan untuk sintesis utas
tunggal DNA turunannya (Parvoviridae).
·
Kelas III : RNA Utas Ganda
Virusnya memiliki genom yang
tersegmentasi. masing-masing segmennya ditranskripsi secara terpisah untuk
menghasilkan monosistronik mRNA individual. contoh :Reoviridae.
· Kelas IV : RNA Utas Tunggal (+)
Virus dengan polisistronik mRNA dimana
kelas ini genom RNA membentuk mRNA yang ditranslasikan untuk membentuk suatu
polyprotein yang dipecah membentuk protein matang. Contoh : Picornaviridae.
· Kelas V : RNA Utas Tunggal (-)
Genom pada kelas ini dibagi menjadi dua
tipe :
1. Genom tidak bersegmen (Rhabdoviridae), Tahap pertama dalam replikasi
adalah transkripsi dari genom RNA utas (-) oleh virion RNA-dependent RNA
polimerase untuk menghasilkan monosistronik mRNA yang juga sebagai cetakan
untuk replikasi genom.
2 Genom bersegmen (Orthomixoviridae), replikasi terjadi di dalam
nukleus dimana monosistronik mRNA untuk masing-masing gen virus dihasilkan oleh
transkriptase virus. Kelas VI : RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA
Intermediate
· Genom Retrovirus RNA utas tunggal (+) bersifat diploid dan tidak dipakai
secara langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk reverse transkriptase
menjadi DNA.
· Kelas VII : DNA Utas Ganda dengan RNA Intermediate
Virus kelompok ini bergantung kepada reverse transkriptase, tetapi berbeda
dengan retrovirus, prosesnya terjadi di dalam partikel virus selama maturasi (Hepadnaviridae).
Perakitan,Pematangan, dan Pelepasan
virus dari dalam sel inangnya
Perakitan
Perakitan merupakan
proses pengumpulan komponen-komponen virion pada bagian khusus di dalam sel.
Selama proses ini, terjadi pembentukan struktur partikel virus. Proses ini
tergantung kepada proses replikasi di dalam sel dan
tempat di mana virus melepaskan diri dari sel. mekanisme perakitan bervariasi
untuk virus yang berbeda-beda. Contoh : proses perakitan Picornavirus, Poxvirus, dan Reovirus terjadi disitoplasma, sementara itu proses
perakitan Adenovirus ,Poliovirus, dan Parvovirus terjadi di
nukleus.
Pematangan
Pematangan merupakan tahap dari siklus
hidup virus dimana virus bersifat infeksius. Pada tahap ini terjadi perubahan struktur
dalam partikel virus yang kemungkinan dihasilkan oleh pemecahan spesifik
protein kapsid untuk menghasilkan produk yang matang. Protease virus dan enzim seluler lainnya biasanya terlibat
dalam proses ini.
Pelepasan
Semua virus kecuali virus tanaman
melepaskan diri dari sel inang melalui dia mekanisme :
·
untuk virus litik (semua virus non-selubung),
pelepasan merupakan proses yang sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka
dan virus keluar.
·
untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus
keluar dari sel melewati membran , proses ini dikenal sebagai budding.
Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak sel(Paramyxovirus, Rhabdovirus, dan Togavirus) , dan kemungkinan sebagian lagi tidak
merusak sel (Retrovirus).
F.Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasi menurut
morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik fungsional.
· Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi
berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membranterluarnya (envelope)
menjadi 4 kelompok, yaitu :
1.
Virus DNA
2.
Virus RNA
3.
Virus berselubung
4.
Virus non-selubung
· Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara
penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
1.
Virus Enterik
2.
Virus Respirasi
3.
Arbovirus
4.
Virus onkogenik
5.
Hepatitis virus
· Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga
klasifikasi Baltimore yaitu:
1 Virus Tipe I = DNA
Utas Ganda
2 Virus Tipe II = DNA
Utas Tunggal
3 Virus Tipe III = RNA
Utas Ganda
4 Virus Tipe IV = RNA
Utas Tunggal (+)
5 Virus Tipe V = RNA
Utas Tunggal (-)
6 Virus Tipe VI = RNA
Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7 Virus Tipe VII = DNA
Utas Ganda dengan RNA perantara
Menurut klasifikasi
Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan
ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy
of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi
tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua
golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a.Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1 Famili Parvoviridae
seperti genus Parvovirus
2 Famili Papovaviridae
seperti genus Aviadenovirus
3 Famili Adenoviridae
seperti genus Mastadenovirus
4 Famili Herpesviridae
seperti genus Herpesvirus
5 Famili Iridoviridae
seperti genus Iridovirus
6 Famili Poxviridae
seperti genus Orthopoxvirus
b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1 Famili Picornaviridae
seperti genus Enterivirus
2 Famili Reoviridae
seperti genus Reovirus
3 Famili Togaviridae
seperti genus Alphavirus
4 Famili Paramyvoviridae
seperti genus Pneumovirus
5 Famili
Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6 Famili Retroviridae
seperti genus Leukovirus
7 Famili Rhabdoviridae
seperti genus Lyssavirus
8 Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
G.Contoh-contoh virus
Virus RNA
Virus RNA merupakan
virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok
ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa contohfamilia virus yang
termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae,
Orthomixoviridae, dan Arbovirus.
Retroviridae
Retroviridae merupakan
virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki genom RNAberjumlah dua buah yang keduanya identik
dan memiliki polaritas positif yang nantinya akan
diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik
yaitu reverse traskriptase yang berguna
untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi
ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. Virus ini termasuk ke dalam virus yang
ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem
kekebalan tubuh dan juga tumor. Sifatnya yang ganas
tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi.
Salah satu genus dari famili ini yang paling
terkenal adalah genus Lentivirus, yang contoh
spesiesnya adalah HIV 1 dan 2.
Picornaviridae
Picornaviridae merupakan berukuran
kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan polaritas positif sehingga termasuk
virus kelas IV dalam klasifikasi Baltimore. Virus dalam famili ini mampu
menyebabkan banyak penyakit pada manusia, diantaranya adalah penyakit polio
yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh
Rhinovirus.
Orthomixoviridae
Orthomoxoviridae
merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi genetikRNA bersegmen berpolaritas negatif
sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore. Ciri
khan dari virus ini adalah virus ini memiliki protein permukaan yang
merupakan antigen utama
yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA).
Hemmaglutinin merupakan bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab
itu antibodi terhadap
hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk
melepaskanvirion dari sel oleh sebab itu antibodi
terhadap NA dapat menekan tingkat keparahan infeksi virus.
Virus ini di klasifikasikan menjadi
empat kelompok yaitu :
1.
Influenza tipe A
Influenza tipe A
merupakan virus yang menginfeksi berbagai spesies baik manusia, burung (burung
liar, ternak, domestik), babi, kuda, anjing, dan mamalia air(anjing laut dan
paus). Virus influenza tipe A dapat mengalami antigenic drift danantigenic
shift. Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandikan
protein Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang ada tidak dapat
mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya endemik musiman.
Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi.
Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi.
2.
Influenza tipe B
3.
Influenza tipe C
4.
Tick-Borne Influenza virus ini merupakan
virus yang berasal dari kutu.
Arboviruses
Arbovirus merupakan
singkatan dari ARthropoda-BOrne virus yaitu virus yang berasal dari
kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi
menjadi empat famili yaitu :
1.
Togaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus.
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus.
2.
Flaviviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus danDenguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus danDenguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.
3.
Bunyaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada manusia.
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada manusia.
4.
Reoviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak.
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak.
Virus DNA
Virus DNA merupakan virus yang
memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok
ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa contoh familia virus yang
termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae, Parvoviridae, dan
Poxviridae.
Herpesviridae
Herpesviridae
merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi genetik DNA utas ganda
sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam klasifikasi baltimore. Virus
dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit ganas dan juga dapat menyebabkan
kelainan pasca kelahiaran pada bayi. Herpesviridae terbagi ke dalam beberapa
genus, yaitu :
1 Alpha Herpesvirus
Virus yang termasuk
dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut dengan
gejala yang muncul saat itu juga. infeksi virus ini bersifat laten persistendisebabkan karena
kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang. jika kondisi
inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat muncul kembali pada
tempat yang sama.
contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus.
contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus.
2 Beta Herpesvirus
Virus yang termasuk
dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut akan
tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier. virus ini menyebabkan infeksipada bayi dan
perkembangan abnormal (penyakit kongenital).
contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.
contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.
3 Gamma Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatifjinak dan ganas.
contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatifjinak dan ganas.
contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.
Parvoviridae
Parvoviridae merupakan
virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif
atau negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore.
Virus ini tidak memiliki selubung virus dan merupakan
virus manusia yang berukuran paling kecil. Virus merupakan virus yang tidak
sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebut Adeno-Associated
Virus(AAV). Salah satu contoh kelompok ini adalah virus B-19 yang dapat menyebabkan cacat atau
keguguran pada janin.
Poxviridae
Poxviridae merupakan
virus dengan materi genetik DNA untai ganda
sehingga virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas dari virus
ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan kompleks.Virus yang terkenal
dalam kelompok ini adalahSmallpox. Smallpox cukup
terkenal karena menimbulkan pandemik yang sangat
besar diseluruh dunia. sekarang virus Smallpox sudah dimusnahkan.
Untuk Soal-soal latihan, KLIK DISINI
DAFTAR PUSTAKA
Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi
oleh Google Penelusuran Buku). The life of a virus: tobacco
mosaic virus as an experimental model, 1930-1965 (edisi ke-Edisi
ke-2). Chicago: University of Chicago Press. hlm. hlm. 119. ISBN 0226120260, 9780226120263.
Rous P (1911). "A sarcoma of the fowl
transmissible by an agent separable from the tumor cells" (pdf). J
Exp Med 13: 397-399.
Stanley WM (1933). "Isolation of a crystalline
protein possessing the properties of tobacco mosaic virus" (pdf). Science 81:
644-645.
Hershey AD, Chase M (1952). "Independent Function of
Viral Protein and Nucleic Acid in Growth of Bacteriophage" (pdf). Journal
of General Physiology 36: 39-56.
Strauss, JH.; Strauss, EG. (2008), Viruses
and Human Disease, London: Elsevier, ISBN978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran
Buku Google)
Hidari KIPJ (2010). "Glycan Receptor for Influenza
Virus" (pdf). The Open Antimicrobial Agents Journal 2:
26-33.
Mahy, BWJ.; van Regenmortel, MHW.
(2010), Desk Encyclopedia of General Virology, San Diego:
Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran
Buku Google)
Cossart, P (2005), Cellular
Microbiology, Washington DC: American Society for Microbiology Press, ISBN 1-55581-302-X (lihat di Penelusuran
Buku Google)
0 komentar:
Posting Komentar