Virus

Posted by Fajar Riyanto on Juni 14, 2019 with No comments

A. Sejarah Penemuan Virus

1. Adolf Mayer, Saintis Jerman (1883)


Adolf Mayer (Sumber: id.wikipedia.org)

Adolf Mayer melakukan percobaan untuk mengetahui penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mosaik ke tanaman tembakau yang sehat. ternyata penyakit mosaic dapat menular ke daun-daun tanaman yang sehat.

Daun tembakau yang sehat (Sumber: Manfaat.co.id)



Daun tembakau yang terkena virus (Sumber: priliadwiutami.wordpress.com)


Namun, setelah melakukan pengamatan lebih lanjut, Mayer tidak menemukan adanya mikroba penyebab penyakit tersebut. Ia menduga bahwa penyakit mosaic disebabkan oleh bakteri yang berukuran kecil yang tidak dapat dilihat oleh mikroskop cahaya.
(Sumber: Dinus.ac.id)


2. Dmitri Ivanowsky, Ahli Biologi Rusia (1892)



Dmitri Ivanowsky (Sumber: id.wikipedia.org)

Dmitri Ivanowsky melakukan pengujian kembali hasil percobaan Adolf Mayer, Ia mencoba melewatkan ekstrak daun tembakau yang sudah terkena penyakit mosaic melalui suatu saringan porselen yang dirancang khusus untuk menyaring bakteri ternyata ekstrak.

Sumber: sucsload.blogspot.com

Hasil saringan tersebut masih dapat menyebabkan penyakit. Ia berkesimpulan: Pertama, penyakit mosaic tersebut merupakan baketri pathogen yang berukuran kecil, sehingga dapat melewati saringan. Kedua, bakteri tersebut mungkin mengandung racun penyebab penyakit mosaik.

3. Martius Beijerinck, Ahli Mikrobiologi (1897)



Martius Beijerinck (Sumber: id.wikipedia.org)

Martius Beijerinick, melakukan pengamatan lanjutan kepada uji coba yang telah dilakukan oleh dua ilmuan sebelumnya yaitu Adolf Mayer dan Dimitri Ivanwsky, yaitu menyemprotkan hasil saringan dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit ke tanaman tembakau yang sehat secara bertingkat. Hasil dari pengujian tersebut ternyata masih tetap semua tanaman tembakau menjadi sakit. Ia berkesimpulan banwa penyakit mosaic mungkin disebabkan oleh partikel yang sangat kecil dan sederhana dibandingkan bakteri.

4. Wendell M. Stanley, Saintis Amerika Serikat (1935)


Wendell M. Stanley (Sumber: id.wikipedia.org)

Wendell M. Stanley pada tahun 1935 melakukan penelitian berhasil mengkristalkan partikel penginfeksi tersebut yang kemudian dikenal dengan nama virus mosaic tembakau  (tobacco mosaic virus atau TMV). Ia dapat membuktikan virus sebagai makhluk peralihan antara makhluk hidup dengan cara mengkristalkannya.

Hasil kristalisasi (Sumber: jstor.org)


B. Ciri-Ciri Virus

Lalu apa saja ciri- ciri yang dimiliki oleh virus? Virus memiliki beberapa ciri – ciri. Adapun ciri -ciri virus tersebut yaitu:
  1. Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
  2. Ukuran virus sangat kecil. Ukuran virus yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m)
  3. Tubuh dari virus ini tidak berbentuk sel. Sehingga virus ini tidak memiliki inti sel, membran plasma, dan sitoplasma.
  4. Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal sebagai parasit intraseluler obligat.
  5. Virus merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
  6. Virus memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T, dan silindris.



Bentuk macam-macam (Sumber: Tentorku.com)

C. Struktur Tubuh Virus

Setelah melihat dari ciri-ciri yang dimiliki oleh virus. Melihat dari pengertian tadi menjelaskan bahwa virus tidak termasuk kedalam sel. Lalu bagaimana struktur tubuh dari virus? Pada umumnya struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan kapsid. Selain itu, virus juga memiliki struktur tambahan.

Asam nukleat ini terdiri dari DNA atau deoxyribo nucleid acid atau RNA atau ribonucleid acid. Adapun penjelasan dari struktur tubuh yang dimiliki oleh virus dapat dijelaskan sebagai berikut.


Bentuk virus (Sumber: utakatikotak.com)

  1. Kapsid.  Kapsid merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang menjadi lapisan pembungkus untuk DNA atau RNA pada virus. Kapsid ini dapat dijumpai pada bagian kepala virus.
  2. Kapsomer. Kapsomer merupakan bagian pada struktur tubuh virus yang mengandung sedikit protein dan akan saling bergabung untuk membentuk kapsid.
  3. Sel pembungkus. Sel pembungkus merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang melapisi DNA atau RNA. Sel pembungkus ini mengandung lipoprotein atau lipid dan protein yang merupakan membran plasma dan berasal dari sel inang virus.
  4. Selubung dan serabut ekor. Selubung dan serabut ekor merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang digunakan oleh virus untuk melekatkan tubuhnya ke sel inang.

D. Klasifikasi Virus

Setelah memahami tentang struktur tubuh virus. Selanjutnya, bagaimana klasifikasi virus? Klasifikasi untuk jenis – jenis virus didasarkan pada hal – hal tertentu, yaitu sebagai berikut ini.

1. Berdasarkan pada organisme yang diserang

Virus dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Pertama, bakteriofage merupakan suatu virus yang menyerang pada sel bakteri. Contoh dari bakteriofage yaitu virus T6, T4, dan T2.
Kedua, virus hewan merupakan virus – virus yang menyerang pada sel hewan. Virus ini, seperti Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies pada anjing dan kera, Rous Sarcoma Virus atau RSV yang dapat menyebabkan kanker pada ayam, dan Polloma yang dapat menyebabkan tumor.
Ketiga, virus tumbuhan merupakan virus yang menyerang pada sel tumbuhan. Virus tumbuhan ini seperti virus tungro yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi, Citrus Vein Phloem Degeneration atau CVPD yang dapat menyebabkan penyakit pada jeruk, dan Tobacco Mozaic Virus atau TMV yang dapat menyebabkan mozaik atau bercak kuning pada tanaman tembakau.

2. Berdasarkan susunan asam nukleat

Pengelompokan virus tersebut dapat dibedakan sebagai berikut.
Pertama, virus dengan DNA pita tunggal atau ssDNA, contoh Parvovirus di mana harus melakukan infeksi bersama dengan Adenovirus agar dapat tumbuh.
Kedua, virus dengan DNA pita ganda atau dsDNA, contohnya yaitu Adenovirus yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Ketiga, virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif, di mana virus ini ssRNA berperan sebagai mRNA yang pembawa pesan kode gen RNA. Contoh virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif yaitu Picorna yaitu virus yang dapat menyebabkan penyakit polio.

E.Replikasi virus
Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus, penetrasi, pelepasan mantel, replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan, pematangan, dan pelepasan.


Pelekatan Virus


Reseptor virus, 1. poliovirus reseptor (PVR), 2. CD4 (HIV), 3. carcinoembryonic antigen, 4. ICAM-1 (Rhinovirus), 5. VLA-1 integrin (echovirus), 6. LDL reseptor (rhinovirus),7. aminopeptidase N (coronavirus), 8. sialic acid (influenza), 9. cationic amino acid transporter (MLV), 10. sodium-dependent phosphate transporter
Pelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan molekulreseptor pada permukaan sel inang. Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus. Beberapa jenis virus memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor.Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein (biasanya glikoprotein) atau residu karbohidrat yang terdapat padaglikoprotein atau glikolipid. Beberapa virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari satu reseptor sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel.
 Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda :
·         molekul immunoglobulin-like superfamily
·         reseptor terkait membran
·         saluran dan transporter transmembran
Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki :
·                     Human Rhinovirus (HRV)
Human Rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1). Molekul tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk mengikatkan sel kepada substratnya.Struktur ICAM-1 mirip dengan molekulimunoglobulin dengan domain C dan V sehingga digolongkan sebagai protein supefamily immunoglobulin.Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like domain untuk berikatan dengan Lfa-1(Leukocite function antigen-1), Mac-1 (Macrofage antigen-1), Rhinovirus (HRV), fibrinogen, dan PFIE (malaria infected erythocytes).
10 serotipe dari HRV menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe lainnya menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor.
·                     Poliovirusmempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang juga anggota dari molekul superfamily immunoglobulin. Reseptor ini memiliki tigadomain yaitu satu berupa variabel dan dua konstan.
·                     Virus influenza
Asam Sialat
Virus ini mempunyai dua tipe spikeglikoprotein pada permukaan partikel virus yaituhemagglutinin (HA) dan neuraminidase. HA akan berikatan dengan reseptor virus influenza yang berupa asam sialat (N-asetil neuraminic acid).
virus ini berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam sialat yang ada pada rantai oligosakarida yang secara kovalen berikatan dengan glikoprotein pada permukaan sel.
adanya asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus influenza bisa berikatan dengan banyak tipe sel.

Penetrasi
Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus pada reseptor dimembran sel. Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat:
·                     Translokasi partikel virus
Translokasi virus
`Proses translokasi relatif jarang terjadi diantara virus dan mekanisme belom sepenuhnya dipahami benar, kemungkinan diperantarai oleh protein di dalam virus kapsid dan reseptor membran spesifik.

·                     Endositosis virus ke dalam vakuola intraseluler
Endositosis
proses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai jalan masuk virus ke dalam sel. Tidak diperlukan protein virus spesifik selain yang telah digunakan untuk pengikatan reseptor.

·                     fusi dari envelope dengan membran sel (untuk virus yang berenvelope)
Fusi
Proses fusi virus berenvelop dengan membran sel baik secara langsung maupun dengan permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma. Diperlukan adanyaprotein fusi spesifik dalam envelop virus, misalnya : HA influenza dan glikoprotein transmembran (TM) Rhinovirus.

Pelepasan Mantel
Mekanisme Pelepasan Mantel
Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana kapsid virus baik seluruhnya maupun sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma sel inang. Pada tahap ini genom virus terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein. Dalam beberapa kasus, tahap ini berlangsung cukup sederhana dan terjadi selama fusipada membran virus dengan membran plasma. untuk virus lainnya, tahap ini merupakan proses multistep yang melibatkan jalur endositosis dan membran nukleus


Replikasi Genom dan Ekspresi Gen
7 Klasifikasi Baltimore.
Strategi replikasi dari beberapa virus tergantung pada material genetik alami dari virus tersebut. Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti pengelompokan [[David Baltimore]. Proses ekspresi gen akan menentukan semua proses infeksi virus (akut, kronis, persisten, atau laten).
 Kelas I : DNA Utas Ganda

Kelompok ini dibagi menjadi dua kelompok :
1.      Replikasi terjadi di inti dan relatif tergantung kepada faktor-faktor seluler (AdenoviridaePolyomaviridae,Herpesviridae).
2.      Replikasi terjadi di sitoplasma (Poxviridae). virus ini melibatkan semua faktor-faktor yang penting untuk transkripsi dan replikasi dari genomnya, dan kebanyakan tidak tergantung pada perangkat replikasi dari inangnya.
·         Kelas II : DNA Utas Tunggal
Replikasi terjadi di dalam nukleus, melibatkan bentuk utas ganda intermediate sebagai cetakan untuk sintesis utas tunggal DNA turunannya (Parvoviridae).

·                     Kelas III : RNA Utas Ganda
Virusnya memiliki genom yang tersegmentasi. masing-masing segmennya ditranskripsi secara terpisah untuk menghasilkan monosistronik mRNA individual. contoh :Reoviridae.
·         Kelas IV : RNA Utas Tunggal (+)

Virus dengan polisistronik mRNA dimana kelas ini genom RNA membentuk mRNA yang ditranslasikan untuk membentuk suatu polyprotein yang dipecah membentuk protein matang. Contoh : Picornaviridae.

·         Kelas V : RNA Utas Tunggal (-)
Genom pada kelas ini dibagi menjadi dua tipe :
1.      Genom tidak bersegmen (Rhabdoviridae), Tahap pertama dalam replikasi adalah transkripsi dari genom RNA utas (-) oleh virion RNA-dependent RNA polimerase untuk menghasilkan monosistronik mRNA yang juga sebagai cetakan untuk replikasi genom.
2        Genom bersegmen (Orthomixoviridae), replikasi terjadi di dalam nukleus dimana monosistronik mRNA untuk masing-masing gen virus dihasilkan oleh transkriptase virus. Kelas VI : RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA Intermediate
·         Genom Retrovirus RNA utas tunggal (+) bersifat diploid dan tidak dipakai secara langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk reverse transkriptase menjadi DNA.
·         Kelas VII : DNA Utas Ganda dengan RNA Intermediate
Virus kelompok ini bergantung kepada reverse transkriptase, tetapi berbeda dengan retrovirus, prosesnya terjadi di dalam partikel virus selama maturasi (Hepadnaviridae). 

Perakitan,Pematangan, dan Pelepasan virus dari dalam sel inangnya
Perakitan
Perakitan merupakan proses pengumpulan komponen-komponen virion pada bagian khusus di dalam sel. Selama proses ini, terjadi pembentukan struktur partikel virus. Proses ini tergantung kepada proses replikasi di dalam sel dan tempat di mana virus melepaskan diri dari sel. mekanisme perakitan bervariasi untuk virus yang berbeda-beda. Contoh : proses perakitan PicornavirusPoxvirus, dan Reovirus terjadi disitoplasma, sementara itu proses perakitan Adenovirus ,Poliovirus, dan Parvovirus terjadi di nukleus.
Pematangan
Pematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus dimana virus bersifat infeksius. Pada tahap ini terjadi perubahan struktur dalam partikel virus yang kemungkinan dihasilkan oleh pemecahan spesifik protein kapsid untuk menghasilkan produk yang matang. Protease virus dan enzim seluler lainnya biasanya terlibat dalam proses ini.

Pelepasan
Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang melalui dia mekanisme :
·                     untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan merupakan proses yang sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka dan virus keluar.
·                     untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus keluar dari sel melewati membran , proses ini dikenal sebagai budding.
 Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak sel(ParamyxovirusRhabdovirus, dan Togavirus) , dan kemungkinan sebagian lagi tidak merusak sel (Retrovirus). 
F.Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik fungsional.
·         Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membranterluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
1.            Virus DNA
2.            Virus RNA
3.            Virus berselubung
4.            Virus non-selubung
·         Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
1.            Virus Enterik
2.            Virus Respirasi
3.            Arbovirus
4.            Virus onkogenik
5.            Hepatitis virus
·         Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
1        Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2        Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3        Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
4        Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5        Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6        Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7        Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara

Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a.Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1        Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2        Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3        Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4        Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5        Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6        Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1        Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2        Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3        Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4        Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5        Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6        Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7        Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8        Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus 



G.Contoh-contoh virus
Virus RNA
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa contohfamilia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.

Retroviridae
Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki genom RNAberjumlah dua buah yang keduanya identik dan memiliki polaritas positif yang nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu reverse traskriptase yang berguna untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. Virus ini termasuk ke dalam virus yang ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan juga tumor. Sifatnya yang ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi.
Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2. 
Picornaviridae
Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi Baltimore. Virus dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, diantaranya adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh Rhinovirus. 
Orthomixoviridae
Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi genetikRNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khan dari virus ini adalah virus ini memiliki protein permukaan yang merupakan antigen utama yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk melepaskanvirion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat menekan tingkat keparahan infeksi virus.



Virus ini di klasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu :
1.            Influenza tipe A
Influenza tipe A merupakan virus yang menginfeksi berbagai spesies baik manusia, burung (burung liar, ternak, domestik), babi, kuda, anjing, dan mamalia air(anjing laut dan paus). Virus influenza tipe A dapat mengalami antigenic drift danantigenic shift. Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandikan protein Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang ada tidak dapat mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya endemik musiman.
Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi.
2.            Influenza tipe B
3.            Influenza tipe C
4.            Tick-Borne Influenza virus ini merupakan virus yang berasal dari kutu.
Arboviruses
Arbovirus merupakan singkatan dari ARthropoda-BOrne virus yaitu virus yang berasal dari kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi menjadi empat famili yaitu :
1.            Togaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah 
Rubellavirus.
2.            Flaviviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah 
Hepatitis C virus danDenguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.
3.            Bunyaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit 
encephalitis pada manusia.
4.            Reoviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah 
reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak.
Virus DNA
Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae. 
Herpesviridae
Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada bayi. Herpesviridae terbagi ke dalam beberapa genus, yaitu :
1        Alpha Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut dengan gejala yang muncul saat itu juga. infeksi virus ini bersifat laten persistendisebabkan karena kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang. jika kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat muncul kembali pada tempat yang sama.
contoh dari virus ini adalah 
Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus.
2        Beta Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier. virus ini menyebabkan infeksipada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit kongenital).
contoh dari virus ini adalah 
Cytomegalovirus.
3        Gamma Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit 
limphopoliperatifjinak dan ganas.
contoh dari virus ini adalah 
Epstein-Barr virus.

 
Parvoviridae
Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore. Virus ini tidak memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang berukuran paling kecil. Virus merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebut Adeno-Associated Virus(AAV). Salah satu contoh kelompok ini adalah virus B-19 yang dapat menyebabkan cacat atau keguguran pada janin.


Poxviridae

Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda sehingga virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas dari virus ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan kompleks.Virus yang terkenal dalam kelompok ini adalahSmallpox. Smallpox cukup terkenal karena menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia. sekarang virus Smallpox sudah dimusnahkan.

Untuk Soal-soal latihan, KLIK DISINI

DAFTAR PUSTAKA

Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). The life of a virus: tobacco mosaic virus as an experimental model, 1930-1965 (edisi ke-Edisi ke-2). Chicago: University of Chicago Press. hlm. hlm. 119. ISBN 0226120260, 9780226120263.
Hershey AD, Chase M (1952). "Independent Function of Viral Protein and Nucleic Acid in Growth of Bacteriophage" (pdf). Journal of General Physiology 36: 39-56.
Strauss, JH.; Strauss, EG. (2008), Viruses and Human Disease, London: Elsevier, ISBN978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)
Hidari KIPJ (2010). "Glycan Receptor for Influenza Virus" (pdf). The Open Antimicrobial Agents Journal 2: 26-33.
Mahy, BWJ.; van Regenmortel, MHW. (2010), Desk Encyclopedia of General Virology, San Diego: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1 (lihat di Penelusuran Buku Google)
Cossart, P (2005), Cellular Microbiology, Washington DC: American Society for Microbiology Press, ISBN 1-55581-302-X (lihat di Penelusuran Buku Google)